“Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Yoh 20:21
PENTINGNYA PENGUTUSAN
Pengutusan merupakan prinsip dasar dalam pelayanan penginjilan. Allah Bapa mengutus Yesus sebagai misionari di dunia ini dan selanjutnya Yesus mengutus para murid untuk melakakan hal yang sama. Melalui ayat ini juga sesungguhnya orang Kristen dalam konteks tugas pelayanan penginjilan, dibagi dalam dua kelompok yaitu mereka yang mengutus (senders) dan yang diutus (goers).
Alkitab tidak mengajarkan kepada kita bahwa dalam hal ini orang percaya dibagi dalam dua kelompok sebagai utusan misi (goers) dan yang tinggal (stayers). Hal ini keliru, karena sesungguhnya tugas penginjilan dalam amanat agung (Mat 28:19-20) ditujukan untuk para murid pada masa Yesus dan juga implementasinya kepada kita sekarang ini.
18Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:18-20)
Tidak ada seorangpun yang tinggal menjadi penonton, dan tidak melakukan apapun. Semua orang percaya dengan sendirinya memiliki tanggung jawab yang sama dalam penginjilan.
Dalam surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma, Paulus mendefinisikan pengelompokkan tugas orang percaya, yaitu mereka yang diutus (goers) dan yang mengutus (senders). Hanya ada satu alasan kalau kita tidak pergi menjadi utusan Injil, yaitu kita menjadi pengutus, bukan menjadi penonton dan tinggal diam berpangku tangan dalam kenyamanan.
13Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.14Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? 15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?
Salah satu hambatan dalam pelayan misi adalah bukannya tidak ada orang yang mau untuk menjadi utusan Injil, tetapi tidak adanya orang yang mau menjadi orang – orang yang bersedia untuk menjadi pengutus. Jika seseorang, sebuah persekutuan doa, gereja atau organisai Kristen mengatakan mengutus si A untuk menjadi utusan ke daerah X atau kenegara Y, namun tidak memberikan dukungan moral, finansial dan terlebih dukungan doa, itu bukanlah yang dimaksud dengan mengutus.
Tentara yang bertugas di medan laga mendapat bekal logistik, dukungan moral dari home-basenya sehingga ia dapat berkonsentrsi untuk bertempur tanpa dipusingkan dengan kebutuhan hidupnya dan lain-lain. Mengutus berarti mengirimkan utusan misi dengan dukungan penuh secara moral, doa dan finansial.Seorang hamba Tuhan yang melayani penuh waktu memang selayaknya menerima upah dan hidup dari pekerjaan pelayanannya (I Kor 9:14).
Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.
MAHALNYA JIWA MANUSIA
Uang bukanlah tujuan pelayanan, bahkan kita harus berhati-hati dengan uang karena Timotius telah diingatkan oleh Rasul Paulus bahwa akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang (1Tim 6:10).
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Akan tetapi pelayanan penginjilan memerlukan biaya yang sangat besar. Nilai jiwa manusia itu sendiri begitu mahal. Begitu mahalnya sehingga keselamatan manusia hanya bisa dibayarkan melalui darah pengorbanan Yesus Kristus. Walaupun demikian kita telah memperoleh keselamatan itu secara gratis. (Roma 6:23-24)
23Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,24dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Hal ini dapat kita mengerti secara baik melalui kisah Yesus yang megusir setan Legion dari orang yang kerasukkan di Gerasa (Mark 5:1-15)
1Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. 2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. 3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, 4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. 6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, 7 dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" 8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" 9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." 10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. 11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, 12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" 13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. 14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. 15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
Yesus mengijinkan setan-setan itu keluar dari orang yang kerasukkan dan masuk ke kerumunan babi-babi sehingga babi-babi itu kemudian terjun ke jurang dan masuk danau sehingga mati lemas. Kawanan babi itu kurang lebih 2000 ekor. Jadi apapun penafsiran kita, harga satu jiwa tidak kurang dari 2000 ekor babi. Jika satu babi seberat 100 kg dan harga perkilogramnya Rp. 25.000 maka satu jiwa bisa berharga Rp. 5 milyar. Untuk orang Gerasa yang sudah dianggap sampah oleh masyarakat, Tuhan Yesus mau pergi jauh-jauh menyeberangi danau Galilea, dihadang angin ribut, demi memulihkan dan menyelamatkan jiwa orang tersebut. Sungguh ini harga yang sangat mahal....
Saat kita mendukung pelayanan penginjilan secara finansial, sepatutnya kita tidak digerakkan oleh rasa belas kasihan yang salah terhadap hamba Tuhan yang melayani, namun harus dilandasi oleh semangat kasih yang tulus dan kerinduan untuk terlibat dalam pekerjaan misi sebagai pengutus. Rasul Paulus mempunyai para pendukung pelayanannya secara finansial. Kepada gereja yang mengerti pelayanannya, dia dengan bebas dan terbuka menyampaikan kebutuhan pelayanannya. (Roma 15:24).
Mungkin satu alasan yang cukup rohani dengan mengatakan bahwa Tuhan tidak memanggil saya ke ladang misi. Namun penting untuk diperhatikan, kalau untuk pergi melayani di ladang misi perlu pangilan yang jelas, maka untuk tinggalpun juga harus dengan satu pangilan yang jelas sehingga apapun yang kita lakukan sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki. Kehendak Tuhan sangat jelas bagi kita bahwa kabar keselamatan harus disampaikan sampai keujung bumi. Jika kita tidak pergi sebagai utusan Injil, maka hanya ada satu alasan pasti yaitu kita harus menjadi pengutus. Mengutus berarti pelayanan dan kehidupan utusan Injil adalah bagian dari pelayanan dan kehidupan kita juga. Mengutus berarti juga mendukung dengan dukungan doa, moral dan finansial dengan kesadaran bahwa misi merupakan tanggung jawab kita juga. Soli Deo Gloria. Immanuel. By: Natanael30.01.09
Langganan:
Postingan (Atom)
Foto Kegiatan


Ibadah Di Kodama-Saitama , tempat Mas Nuel & Topo
GABUNG YUKKKK...!!!!!
Buat teman-teman kenshusei Nasrani wilayah Gunma,
Gabung yuk di persekutuan ini, kita berfellowship bersama 'n bertumbuh dalam iman.....
Hubungi koordinator, ataw email ke surisu_simbah2@yahoo.com untuk informasi.