Hati-hati kecanduan situs jejaring sosial face book. Bisa-bisa anda kehilangan pekerjaan seperti yang dialami seorang wanita di Swiss.
ADVERTISEMENT
Ceritanya wanita yang identitasnya dirahasiakan itu meminta izin pada bosnya karena menderita sakit migrain. Wanita itu mengaku terlalu pusing untuk berada di depan komputer dan harus berbaring di ruangan gelap untuk meredakan sakit kepalanya.
Demikian seperti ditulis ananova.com dari BBC, Senin (27/4/2009).
Namun, perusahaan tempat wanita itu bekerja menemukan wanita itu membuka-buka acount facebook miliknya. Ia pun dituduh sebagai pembohong dan dipecat.
Wanita itu membela diri. Ia mengaku mengakses facebook via handphone miliknya di atas tempat tidur.
Ia pun mencurigai perusahannya telah membuat seorang kawan fiktif yang di-add dalam acountnya. Lewat 'kawan' inilah perusahaan bisa tahu aktivitas wanita ini.
Dugaan ini diperkuat karena 'kawan' tersebut mendadak hilang setelah ia dipecat.
Namun perusahaannya tidak mau ambil pusing. Mereka beralasan, siapapun yang cukup sehat mengakses facebook, berarti cukup sehat juga untuk bekerja di depan komputer.
Dari www.yahoo.co.id
::::
Kejadian di atas mengajar kita bahwa sekarang ini kemajuan teknologi dan hiburan membuat manusia semakin dimanjakan. Keinginan untuk menikmati kesenangan pribadi dilampiaskan melalui berbagai sarana media yang ada.
So bagaimana dengan kita anak Tuhan? Menikmati berbagai sarana yang ada tentu tidak salah. Ber chating ria, friendster, face book, dan berbagai hiburan lewat media internet boleh koq kita gunakan. Pertanyaannya adalah apakah kita tetep punya waktu untuk berfelowship dengan Bapa kita dan menikmati FirmanNya?.. Apakah sarana-sarana yang ada tidak membuat kita lupa waktu dan melupakan hal terpenting dalam hidup untuk menjalin relasi dengan Sang Pencipta... Yang tentu untuk memiliki hubungan yang manis denganNya diperlukan ketersediaan waktu kita..,, GBU.
News: Dunia Siaga 1 Hadapi Flu Babi

Setelah Amerika, Meksiko dan Selandia Baru menghadapi virus flu babi, kini Asia menghadapi kondisi siaga satu terhadap hal ini. Wabah flu babi ini dipercaya sedang meluas ke berbagai kawasan lain di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa virus flu babi ini berpotensi menjadi pandemic.
Penyebaran virus ini cepat menyebar dalam waktu singkat diduga karena adanya transportasi udara. Beberapa negara mulai memperketat pemeriksaan terhadap para penumpang di bandara internasionalnya.
Jepang merupakan salah satu negara yang mengetatkan pemeriksaan. Para petugas karantina giat membagikan masker penutup hidung dan mulut sekaligus menggunakan tehnologi pemindai panas tubuh untuk memastikan gejala-gejala flu dan demam pada penumpang.
"Kami harus cegah flu ini sebelum terlambat," demikian ungkap Perdana Menteri Jepang Taro Aso.
Selain hal itu, Menteri Pertanian Shigeru Ishiba meminta masyarakat agar tetap tenang. Hal ini karena Menteri Shigeru percaya obat Tamiflu yang Jepang miliki cikup manjur.
Beberapa negara seperti Korea Selatan dan Taiwan bahkan memberlakukan karantina untuk daging babi impor dari Meksiko dan AS. Rusia bahkan lebih tegas, meskipun kasus flu babi belum terjadi disana. Rusia saat ini melarang impor daging dari Meksiko, beberapa negara bagian AS dan sembilan negara Amerika Latin.
Berbagai negara sudah melakukan tindakan pencegahan untuk virus flu babi ini. Bagaimana dengan Indonesia? Mari kita tunggu Departemen Kesehatan RI bereaksi terhadap hal ini.
Sumber : Kompas.com/VM
:::::
Memperhatikan kejadian-kejadian di sekitar kita mengenai berbagai macam penyakit, kita dapat melihat dari hari ke hari nampaknya jenis-jenis penyakit makin bertambah saja. Dan nampaknya makin aneh-aneh saja macamnya. Bukan hanya persoalan penyakit, tapi juga persoalan bencana alam, sosial dan ekonomi yang tampak makin memburuk dari hari ke hari. Memang ada waktu-waktu keadaan tampak "sedikit" membaik, namun kalau kita memperhatikan sebenarnya secara umum keadaan dunia ini makin hari bukan membaik. Semakin banyak kita dapati orang-orang yang ditimpa kesusahan.
Keadaan-keadaan yang ada juga membuat manusia semakin egois dan moral yang semakin merosot. Paulus sendiri menyatakan kepada Timotius bahwa hari-hari terhakir hari-hari akan menjadi sukar (2 Tim 3) . Sepertinya "tempat aman" di planet bumi ini makin menyempit dan semakin susah dicari. Namun demikian sebagai anak-anak Allah kita memiliki pengharapan yang pasti. Kita memiliki tempat yang paling aman yang akan kita tempati yaitu di sorga. Jaminan hidup kita tidak datang dari dunia ini yang sementara, namun kita perlu bersyukur karena Allah sendirilah yang menjadi jaminan bagi kita.Sudahkah kita menerimanya??.... Roma8..., GBU.
Langganan:
Postingan (Atom)
Foto Kegiatan


Ibadah Di Kodama-Saitama , tempat Mas Nuel & Topo
GABUNG YUKKKK...!!!!!
Buat teman-teman kenshusei Nasrani wilayah Gunma,
Gabung yuk di persekutuan ini, kita berfellowship bersama 'n bertumbuh dalam iman.....
Hubungi koordinator, ataw email ke surisu_simbah2@yahoo.com untuk informasi.