
Setelah Amerika, Meksiko dan Selandia Baru menghadapi virus flu babi, kini Asia menghadapi kondisi siaga satu terhadap hal ini. Wabah flu babi ini dipercaya sedang meluas ke berbagai kawasan lain di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa virus flu babi ini berpotensi menjadi pandemic.
Penyebaran virus ini cepat menyebar dalam waktu singkat diduga karena adanya transportasi udara. Beberapa negara mulai memperketat pemeriksaan terhadap para penumpang di bandara internasionalnya.
Jepang merupakan salah satu negara yang mengetatkan pemeriksaan. Para petugas karantina giat membagikan masker penutup hidung dan mulut sekaligus menggunakan tehnologi pemindai panas tubuh untuk memastikan gejala-gejala flu dan demam pada penumpang.
"Kami harus cegah flu ini sebelum terlambat," demikian ungkap Perdana Menteri Jepang Taro Aso.
Selain hal itu, Menteri Pertanian Shigeru Ishiba meminta masyarakat agar tetap tenang. Hal ini karena Menteri Shigeru percaya obat Tamiflu yang Jepang miliki cikup manjur.
Beberapa negara seperti Korea Selatan dan Taiwan bahkan memberlakukan karantina untuk daging babi impor dari Meksiko dan AS. Rusia bahkan lebih tegas, meskipun kasus flu babi belum terjadi disana. Rusia saat ini melarang impor daging dari Meksiko, beberapa negara bagian AS dan sembilan negara Amerika Latin.
Berbagai negara sudah melakukan tindakan pencegahan untuk virus flu babi ini. Bagaimana dengan Indonesia? Mari kita tunggu Departemen Kesehatan RI bereaksi terhadap hal ini.
Sumber : Kompas.com/VM
:::::
Memperhatikan kejadian-kejadian di sekitar kita mengenai berbagai macam penyakit, kita dapat melihat dari hari ke hari nampaknya jenis-jenis penyakit makin bertambah saja. Dan nampaknya makin aneh-aneh saja macamnya. Bukan hanya persoalan penyakit, tapi juga persoalan bencana alam, sosial dan ekonomi yang tampak makin memburuk dari hari ke hari. Memang ada waktu-waktu keadaan tampak "sedikit" membaik, namun kalau kita memperhatikan sebenarnya secara umum keadaan dunia ini makin hari bukan membaik. Semakin banyak kita dapati orang-orang yang ditimpa kesusahan.
Keadaan-keadaan yang ada juga membuat manusia semakin egois dan moral yang semakin merosot. Paulus sendiri menyatakan kepada Timotius bahwa hari-hari terhakir hari-hari akan menjadi sukar (2 Tim 3) . Sepertinya "tempat aman" di planet bumi ini makin menyempit dan semakin susah dicari. Namun demikian sebagai anak-anak Allah kita memiliki pengharapan yang pasti. Kita memiliki tempat yang paling aman yang akan kita tempati yaitu di sorga. Jaminan hidup kita tidak datang dari dunia ini yang sementara, namun kita perlu bersyukur karena Allah sendirilah yang menjadi jaminan bagi kita.Sudahkah kita menerimanya??.... Roma8..., GBU.